Kemensos Tegaskan Sekolah Rakyat Tidak Akan Menggantikan Sekolah Formal
POLITIK


Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan bahwa program Sekolah Rakyat tidak bertujuan untuk menggantikan sekolah formal yang sudah ada, melainkan untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak yang belum bersekolah. Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, menegaskan bahwa keberadaan program ini bertujuan melengkapi sistem pendidikan yang sudah berjalan.
"Sekolah Rakyat hadir untuk melengkapi, bukan menggantikan sekolah formal. Fokus utama kami adalah memastikan setiap anak mendapatkan haknya untuk belajar," ujar M. Nuh dalam pernyataan resminya, Selasa, 25 Maret 2025.
Kemensos juga menegaskan bahwa pemetaan lokasi pendirian Sekolah Rakyat dilakukan secara cermat agar tidak mengganggu sekolah-sekolah yang telah ada. Program ini dirancang untuk hadir di wilayah yang benar-benar membutuhkan intervensi pendidikan, terutama daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi dan jumlah anak putus sekolah yang signifikan.
Menurut Kemensos, Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak yang selama ini menghadapi kendala dalam mengakses pendidikan, baik karena faktor ekonomi, geografis, maupun sosial. Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) menjadi acuan utama dalam menentukan wilayah prioritas penerima manfaat program ini.
Untuk memastikan siswa dapat beradaptasi dengan baik, Kemensos akan menerapkan program matrikulasi selama satu bulan sebelum tahun ajaran baru dimulai. "Matrikulasi ini penting agar siswa memiliki kesiapan mental, sosial, dan akademik sebelum memasuki pembelajaran formal," tambah Nuh.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemensos, Robben Rico, menjelaskan bahwa tenaga pengajar Sekolah Rakyat akan direkrut dari komunitas lokal. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kesinambungan dan keberlanjutan program, sekaligus memperlancar distribusi tenaga pendidik ke daerah-daerah yang membutuhkan.
"Kami merekrut tenaga pendidik dari daerah sekitar agar mereka bisa lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan dan memahami kebutuhan siswa secara lebih baik," ujar Robben.
Program Sekolah Rakyat direncanakan mulai menerima pendaftaran siswa serta rekrutmen tenaga pendidik pada April 2025. Sekolah ini akan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026, dengan seleksi guru melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan proses penerimaan siswa yang mencakup tahap administratif serta wawancara.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyatakan bahwa seluruh persiapan program Sekolah Rakyat masih berjalan. Ia berharap proses rekrutmen guru dan murid dapat dimulai pada pertengahan atau akhir April.
"Kami masih menunggu laporan final, tetapi diharapkan rekrutmen guru dan murid bisa dimulai paling lambat akhir April," ujar Gus Ipul pada Sabtu, 22 Maret 2025.